Selasa, 16 Oktober 2012

Menjual Film atau Kebudayaan?

Di Indonesia sekarang lagi heboh-hebohnya dengan apapun yang berbau barat, Contohnya semua yang di kenakan di tubuh harus dari barat sana karna kalau tidak dia tidak merasa percaya diri, itu sih masih wajar-wajar saja menurut saya, namun yang sangat tidak bisa saya terima adalah Film Indonesia yang menggunakan judul bahasa asing atau di luar bahasa Indonesia.

Hal seperti ini, sama saja kita menjual kebudayaan kita untuk mendapatkan sejumlah uang dan belum tentu jika kita menggunakan judul dengan bahasa asing bisa membuat film tersebut laku keras di Internasional, tapi jika di Indonesia tentu orang-orang akan penasaran menonton film yang judulnya tersebut karna mereka merasa bahasa itu sangat keren ya itu kebanyakan orang, saya tidak bisa menyalahkannya.

Tidak perlu menggunakan bahasa di luar bahasa Indonesia jika ingin film yang di buat laku keras, karna banyak film-film yang berasal dari asia yang menggunakan bahasa mereka dan itu sangat bagus ternyata, karna hal itu penonton penasaran dan mau tidak mau mereka membuat terjemahan sendiri ke dalam bahasa mereka.

Jadi apakah dengan menggunakan bahasa asing tersebut bisa di katakan pilihan yang tepat untuk membuat sebuah film menarik di internasional? hmm jawabannya ada pada diri kita masing-masing 

Saran saya untuk sutradara-sutradara Indonesia harus bisa membuat film itu menarik, tidak membosankan seperti saat ini, karna jika pikiran-pikiran tersebut sangat bagus, maka film kita ini akan sangat bagus juga dan mungkin akan mendapatkan perhatian lebih dari masayarakat dunia jadi kita tidak perlu menjual kebudayaan kita sendiri demi uang itu.