Minggu, 04 November 2012

Masa depan, siapa yang tahu?

Pada saat kita 5 tahun, mereka bertanya ingin menjadi apa ketika kita besar nanti, jawaban kita adalah hal-hal seperti astronot, presiden, atau dalam kasusku, seorang pangeran. Pada saat kita 10 tahun, mereka bertanya lagi, kita menjawab bintang rock, koboi atau dalam kasusku, pemain bola.

Tapi sekarang ketika kita dewasa, mereka ingin jawaban yang serius, lalu bagaimana dengan ini? Siapa yang tahu? Ini bukan waktunya untuk membuat keputusan yang sulit dan cepat, ini adalah waktunya untuk membuat kesalahan. Menaiki kapal yang salah dan terjebak di suatu tempat, mengambil kuliah filsafat karena tidak mungkin berkarir dari itu.

Ubah pikiranmu dan merubahnya lagi, karena tidak ada sesuatu yang permanen. Jadi buatlah kesalahan sebanyak yang kau bisa dengan begitu suatu hari, saat mereka bertanya kita ingin menjadi apa, kita tidak perlu menebaknya, kita akan mengetahuinya.

Seorang pria terkenal pernah berkata “perjalanan lebih baik daripada tiba” aku tidak tahu apa artinya, karena aku berfikir hanya ada satu… satu jalan yang menuntunmu dalam hidup kemanapun kau mau. tetapi jika kau ambil jalan itu, bukan berarti kau harus meninggalkan jalan lain.

Aku menyadari apa yang terjadi semuanya sudah di perhitungkan, tersandung, jatuh, persahabatan, ini adalah perjalanan bukan tujuan. Kau harus percaya bahwa masa depan akan berjalan dengan semestinya, tidak ada yang perlu di takuti dengan masa depan apapun yang kau lakukan sekarang, kau hanya dapat menjalankannya bukan mengaturnya, bermimpilah walaupun mimpimu belum tentu kau dapatkan dan hanya kadang-kadang itu ternyata lebih baik.